Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Pasokan Domestik Meningkat, Impor Aluminium China Turun 35,7 Persen
19 Desember 2022 9:39 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut data dari Administrasi Umum Kepabeanan, China membawa 255.744 ton logam utama dan aluminium paduan yang tidak ditempa pada bulan lalu.
Dengan adanya pelonggaran pembatasan listrik pada pengguna industri tahun ini, smelter di China meningkatkan produksinya. Adapun jumlah produksi terbaru menunjukkan bahwa peningkatan kesembilan berturut-turut menjadi 3,41 juta ton pada November.
Selama 11 bulan pertama tahun 2022, China memproduksi 36,77 juta ton aluminium, naik 3,9 persen dari periode yang sama tahun lalu. Faktor lainnya yang melemahkan impor yakni kurangnya permintaan logam yang digunakan dalam sektor transportasi, konstruksi dan pengemasan.
Perekonomian China kehilangan lebih banyak momentum di bulan November karena output pabrik melambat dan penjualan ritel memperpanjang penurunan. Namun, tanda-tanda pelonggaran pembatasan Covid-19 dan upaya Beijing untuk menghidupkan kembali sektor properti yang bermasalah telah mencerahkan prospek permintaan logam industri.
ADVERTISEMENT
Aluminium yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange rata-rata mencapai 18.845 yuan atau setara 42,1 juta rupiah per ton pada bulan November, naik dari 17.755 yuan per ton pada bulan Oktober ketika mencapai level terendah dalam 19 bulan.
Volume impor November tercatat meningkat 30,2 persen dari 196.460 ton pada bulan sebelumnya. Total impor dalam 11 bulan pertama adalah 2,13 juta ton, turun 28,2 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Impor bauksit, sumber utama bijih aluminium, mencapai 11,79 juta ton bulan lalu. Itu naik 31,3 persen dari Oktober 8,98 juta ton dan naik 53,6 persen dari 7,7 juta pada November tahun lalu.